Himbauan Muhammadiyah Soal Warga Cekcok Karena Ditegur Bangun Sahur

Himbauan Muhammadiyah Soal Warga Cekcok Karena Ditegur Bangun Sahur

Jakarta – Kerusuhan terjadi di Depok saat seorang pemuda memarahi orang yang bangun karena sahur. Muhammadiyah mengingatkan kita bahwa bangun sahur harus dilakukan dengan baik.

“Semuanya harus terlaksana dengan baik. Termasuk membangunkan masyarakat untuk sahur,” kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Selasa (26 Maret 2024).

Menurutnya, ada kondisi tertentu https://www.bitchute.com/channel/AV8icG9dRnUF/ dimana seseorang tidak menyukai suara keras dari orang yang bangun untuk sahur.Selain itu, orang tersebut sangat lelah, sakit atau baru saja melahirkan. “Tidak semua orang suka dibangunkan dengan berbagai kondisi, baik orang sakit, orang yang baru pulang kerja, maupun ibu yang baru melahirkan. Mereka butuh ketenangan,” ujarnya.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas juga mengatakan hal serupa. Ia mengatakan seluruh warga negara harus saling menghormati.

“Adanya saling pengertian di antara mereka dan kemauan untuk saling menghormati,” kata Buya Anwar saat dihubungi terpisah.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengatakan, pertengkaran warga adalah hal yang lumrah.Namun perselisihan tidak bisa bertahan selamanya dan harus dicarikan solusi terbaiknya.

“Jangan sampai pertengkaran terus berlanjut. Untuk itu, masyarakat yang bertengkar hendaknya berdialog untuk mencari solusi terbaik. Saya yakin mereka akan lebih paham dan apa solusi terbaiknya jika ada dialog,” ujarnya.

Tersebar di media sosial, pria bernama K memarahi sekelompok anak muda yang terbangun karena sahur di Sawangan, Depok, Jawa Barat, hingga berujung adu mulut antar warga.Saat ini, masalah tersebut telah diselesaikan dengan memuaskan. Kapolsek Bojongsari

Yefta Ruben mengatakan, https://www.brusheezy.com/members/armada888shop650686 peristiwa itu terjadi pada Minggu (24 Maret), pukul 03.00 WIB di Pasir Putih, Sawangan, Depok. Awalnya, sebuah keluarga sangat terkejut karena rombongan pemuda itu berkeliling sebanyak dua kali saat fajar. Penyewa bersingkat K itu menegur pemuda itu.“Pak K memarahi warga yang bangun karena sahur dengan mengatakan, ‘Kenapa muter-muter dua kali’,” kata Yefta Ruben dalam keterangan yang diterima, Selasa (26 Maret).

Sekelompok anak muda terbangun karena sahur merasa terhina dengan perkataan K. Lalu terjadilah keributan di kalangan masyarakat.

“Nanti karena masyarakat merasa tersinggung dengan komentar tersebut, terjadilah kerusuhan dan kejadian serupa yang tersebar di media sosial,” ujarnya.