Para Ahli Mengapresiasi Boikot Terhadap Produk Profesional Israel, Sebuah Momen Yang Memperkuat Reputasi Lokal Amdk

Pakar Nilai Boikot Produk Pro Israel

Jakarta – Beberapa pakar media menyoroti boikot produk dari perusahaan multinasional yang menunjukkan dukungan terhadap genosida Israel di Gaza. Boikot ini dinilai membawa berkah bagi industri lokal, khususnya industri air minum dalam kemasan (AMDK).

Safaruddin Husada, dosen senior komunikasi pemasaran di London School of Public Affairs, mengatakan merek lokal kini memiliki kebebasan untuk mengomunikasikan keunggulan produk mereka. Kini, merek lokal juga dapat menunjukkan statusnya sebagai produk nasional yang berkomitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal.

“Sebenarnya ini saat yang tepat bagi merek-merek lokal untuk menunjukkan https://issuu.com/armada888situs kepada masyarakat bahwa mereka berada di pihak yang benar, bebas dari ikatan apa pun yang dapat memperpanjang kekuasaan kolonial Israel atas Israel dengan Palestina,” kata Safaruddin dalam keterangan tertulisnya. Minggu (17 Maret 2024).Menurut Safaruddin, brand awareness konsumen Indonesia kini erat kaitannya dengan empati konsumen terhadap penderitaan rakyat Palestina.

“Penting bagi sebuah merek untuk berhasil mengkomunikasikan reputasinya sebagai perusahaan yang bebas dari praktik tidak manusiawi, seperti yang tampaknya dilakukan Israel di Gaza. Saat ini, hal ini akan mendapat tempat khusus di hati konsumen,” jelasnya.

Demikian pula, pakar komunikasi Algooth Putranto mengungkapkan masalah terbesar pada beberapa merek perusahaan multinasional yang mengalami gelombang boikot. Dia mengatakan beberapa merek belum transparan mengenai sifat hubungan mereka dengan rezim Yahudi Israel di luar negeri.

“Sampai saat ini banyak pernyataan bahkan bantahan terhadap beberapa merek asing yang sepertinya luput dari perhatian, karena konsumen juga sangat pintar, mereka bisa mencari sendiri banyak informasi. Informasi tersedia di Internet,” Algooth dikatakan.”Tidak ada jalan lain, mereka harus berani jujur mengenai hubungan orang tuanya dengan Israel. Kejujuran seperti inilah yang ingin didengar konsumen,” imbuhnya.

Algooth menambahkan, merek lokal bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan preferensi masyarakat terhadap produk buatan perusahaan multinasional asing. Tak terkecuali industri AMDK lokal, karena diketahui mengalami peningkatan penjualan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Bagi Algooth, langkah yang diambil merek lokal AMDK efektif dalam memposisikan diri sebagai “merek pilihan konsumen” di tengah gelombang boikot terhadap produk pro-Israel.

Diketahui, segmen air minum dalam kemasan dalam negeri mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan di tengah gelombang boikot beberapa merek asing yang diproduksi perusahaan multinasional tersebut. Salah satunya bisa dilihat pada brand Le Minéral. Merek air minum dalam kemasan ini disebut-sebut menjadi populer saat boikot produk pro-Israel. Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, AMDK telah memposisikan dirinya sebagai penantang pemimpin pasar AMDK.

“Dalam kasus Le Minerale, konsumen dan bahkan mungkin toko kini menganggap Le Minerale sebagai merek yang berani karena merupakan satu-satunya merek AMDK lokal yang secara terbuka menyatakan kecaman mereka terhadap agresi Israel sejak awal, konsisten dengan posisi resmi kebijakan pemerintah Indonesia,” kata Algooth.Contoh kasus di atas juga ditonjolkan oleh Direktur Komunikasi Le Minerale Yuna Kristina yang menjelaskan bahwa PT Tirta Fresindo Jaya selaku produsen Le Minerale adalah perusahaan yang 100% dimiliki oleh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, seluruh produk perusahaan, baik botol maupun galon, diproduksi oleh tenaga kerja Indonesia. “Kami sebenarnya melihat adanya lonjakan permintaan masyarakat terhadap produk Le Minéral, terutama sejak dimulainya boikot terhadap Israel pada Oktober 2023,” kata Yuna.

Seperti diketahui, boikot terhadap produk-produk pro-Israel menyasar banyak merek asing di berbagai sektor industri, termasuk beberapa produk makanan dan minuman kemasan. Gelombang boikot ini diperkirakan akan terus berlanjut dengan munculnya pedoman (irsyadat) dari Majelis Ulama Indonesia yang menyerukan konsumen Muslim untuk menahan diri dari apa pun yang dibuat oleh perusahaan lokal dan internasional yang berafiliasi dengan Israel untuk produksi dan pemasaran.“MUI menganjurkan masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel atau pendukungnya,” demikian pernyataan MUI.

MUI menyatakan arahan boikot massal ini merupakan https://qooh.me/armada888situs sikapnya terhadap genosida di Gaza, sekaligus memperkuat ketetapan MUI terkait penjajahan Israel di Palestina. Pada November 2023, MUI juga mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang “UU Pendukung Perjuangan Palestina”

.

Dalam fatwa tersebut, MUI merekomendasikan agar umat Islam “menghindari berurusan dengan dan menggunakan sebanyak mungkin produk yang terkait dengan Israel dan mereka yang mendukung kolonialisme dan Zionisme.”

MUI belum menerbitkan daftar produk pro-Israel yang perlu diboikot.Namun, kami mengajak masyarakat, termasuk peneliti dan cendekiawan, untuk secara mandiri mencari informasi guna mengetahui produk terkait Israel yang ada di pasaran.